ROUTING

Posted by Belajaar Linux on 18:54 with No comments

DYNAMIC ROUTING


Router dinamis adalah router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dari pada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Evolusi Protocol Routing Dinamis
• Protokol routing dinamis telah digunakan dalam
jaringan sejak akhir 1980-an.
• Versi yang lebih baru mendukung komunikasi
berdasarkan IPv6.
Berikut ini merupakan beberapa protokol yang ada dalam routing dinamis :
  • RIP (v1 dan V2
  • BGP
  • EIGRP
  • IGRP
  • OSPF
  • EGP
1.)RIPv1
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
  1. Distance Vector Routing Protocol
  2. Menggunakan metric yaitu hop count
  3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
  4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
  5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
  6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
  7. Menjalankan auto summary secara default
  8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
  9.    Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
  10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
  11. Mempunyai AD 120
2.)RIPv2
RIP versi 2
–       Mendukung routing classfull dan routing classless
–       Info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
–       Mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
–       Perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
RIP-VERSION-2-NETWORK-TOPOLOGY1
3.)EIGRP
• EIGRP merupakan protokol routing lanjutan dari
protokol IGRP. IGRP hanya mampu mendukung /8
/16 /24 dan sedangkan EIGRP mampu mendukung
classless.
• EIGRP merupakan protokol routing yang hanya
dimiliki oleh router Cisco atau lebih sering disebut
dengan proprietary protocol pada cisco.
Konfigurasi Dasar
Mengaktifkan Routing EIGRP
“Router(config)#router eigrp[AS Number]”
Menentukan Router-id
“Router(config-router)#router eigrp-id [x.x.x.x]”
Nonaktifkan auto-summary
“Router(config-router)#no auto-summary”
Memasukan Network
“Router(config-router)#network [n.n.n.n] [w.w.w.w]”
[n.n.n.n]: Alamat Network
[w.w.w.w]: Wildcard Mask atau kebalikan dari Subnet Mask
EIGRP
4.)OSPF (Open Shortest Path First)
• OSPF merupakan routing protokol standar yang
bersifat terbuka yang telah diimplementasikan oleh
beberapa vendor termasuk Cisco.
• OSPF lebih populer digunakan karena memilih jalur
terpendek untuk melengkapi tabel routingnya.
• OPSF mendukung untuk penggunakan IPv6
OSPF
Fitur-fitur
Terdapat beberapa fitur-fitur dari OSPF adalah:
1. Meminimalkan lalu lintas routing
2. Fleksibel, dan terukur.
3. Mendukung untuk VLSM/CIDR
OSPF area
KONFIGURASI DASAR OSPF
Conf OSPF
RESTRIBUTE
Redistribute bertujuan untuk meyebarkan network
dengan routing protokol yang berbeda. Atau bisa
disebut dengan penghubung prtokol routing EIGRP
dengan protokol routing OSPF.
Redistribute terbagi menjadi beberapa macam,
diantaranya:
1. Redistribute EIGRP
2. Redistribute OSPF
3. Redistribute RIP, dll
Redistribute
EIGRP dan OSPF
Restribute

STATIC ROUTING

STATIC ROUTING


Dalam pertemuan kali ini saya akan membahas mengenai routing static pada Router Cisco.
Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.

Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  • Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  • Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil

Kelebihan menggunakan Routing static

  1. Meringankan kinerja processor router
  2. Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
  3. Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
  4. Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik

Kelemahan menggunakan routing static

  1. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
  2. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
  3. Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
  4. Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual

Cara Konfigurasi Router Statis

1.Desain struktur network yang di inginkan :
stat pt
2.Lalu berikan IP Address pada masing-masing device dan port :
static pt
3.Setelah itu lakukan routing pada masing-masing router :
Protokolnya adalah , kemana tujuan paket akan dikirim ( network address ) lalu netmasknya dan lewat mana paket itu akan masuk .
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 11.11.11.1
Router(config)#

KONSEP ROUTING

ROUTING


router
Routing adalah proses penentuan arah yang terjadi pada router yang digunakan untuk meneruskan paket data ke jaringan tujuan. Terdapat 2 jenis routing yang dikenal, yaitu:
1. Static Route
2. Dynamic Route

STATIC ROUTING

Routing Static merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.
static-route-1

Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
  • Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
  • Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
  • Konfigurasi default routing menggunakan perintah “ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 {exit-lintf | next-hop-ip}” atau dari mana lewat mana.
Contoh Konfigurasi Routing Statis 
Capture
Konfigurasi di salah satu router:
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface gig0/1
Router(config-if)#ip address 13.13.13.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config-if)#interface gig0/2
Router(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.0
Router(config-if)#interface gig0/3
Router(config-if)#ip address 192.168.10.150255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Lalu Masukan Jalurnya, misalkan:
Router(config)#ip route 13.13.13.1 255.255.255.0 192.168.10.1
DINAMYC ROUTING
Routing Dinamis  atau yang biasa dusebut dengan Dynamic Route adalah sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain.
Dynamic route  ini juga memiliki ciri-ciri, diantaranya; Router berbagi informasi routing secara otomatis, Jumlah gateway sangat banyak, Routing tabel dibuat secara dinamik, serta Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll).
Dynamic route juga bisa membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien; salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun, jika route macet, dynamic route dapat mengirimkan paket ke route alternatif.
Disini juga terdapat jenis jenis dari protokol routing dinamis, yaitu :
  • RIP (Routing Information Protocol) : adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
  • IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) : adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP.
  • EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) : adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada CISCO.
  • OSPF (Open Shortest Path First) : merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya.
  • BGP (Border Gateway Protocol) : merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).

Adapun keuntungan dynamic route adalah sebagai berikut :

  1. Cocok untuk area besar/luas
  2. Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
  3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
  4. Router secara otomatis berbagi informasi
  5. Routing table dibuat secara dinamik
  6. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
  7. Administrator tidak ikut campur tangan

Sedangkan kelemahan dynamic route adalah sebagai berikut :

  1. Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table pada setiap waktu tertentu
  2. Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.